Oleh : Syahrul MA, Pendidik di MAN 2 Padang
Setiap manusia yang lahir, sama-sama dianugerahi akal dan pikiran oleh sang pencipta Allah Azza Wajalla, akan tetapi ada sesuatu yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Islam menyebut perbedaan itu dari segi ketakwaannya. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.”(QS. Al Hujurat ayat 13).
Ath Thobari rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian –wahai manusia- adalah yang paling tinggi takwanya pada Allah, yaitu dengan menunaikan berbagai kewajiban dan menjauhi maksiat. Bukanlah yang paling mulia dilihat dari rumahnya yang megah atau berasal dari keturunan yang mulia.” (Tafsir Ath Thobari, 21: 386).
Apa yang membuat ketakwaan itu berbeda-beda. Banyak faktor tentunya, namun salah satunya adalah amalan dan ilmu.
Lalu, apa yang membedakan orang berilmu yang mengamalkan ilmunya dengan orang yang tidak berilmu atau yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya?
Suatu amal atau perbuatan yang ‘sepele’ semisal minum air saja bisa menjawab persoalan itu. Berikut ini penjelasannya;
Orang yang punya ilmu dia akan mengambil gelas dengan tangan kanannya. Maka dia mendapat satu pahala, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan.
“Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim).
Dan ketika akan meneguknya dia mengatakan, “Bismillah,” maka dia mendapat dua pahala, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ucapkan Bismillah.” (HR. Muslim).
Pada saat dia akan meminumnya, lalu tidak meniupnya walaupun minuman tersebut panas, maka dia mendapat tiga pahala, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan yang diriwayatkan dalam hadits Ibnu Abbas, ia menuturkan.
“Bahwasanya Nabi Shallallaahu Alaihi wa sallam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Kemudian apa lagi?
Disunnahkan meneguknya tiga kali, walaupun boleh satu kali, tetapi adabnya tiga kali. Maka dapat empat pahala, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila beliau meneguk air dari gelas maka beliau bernafas tiga kali (HR. Muslim).
Dan apabila dia telah selesai meminum air itu, ia mengucapkan , “Alhamdulillah”, maka dapat lima pahala.
Sedangkan orang yang tidak berilmu, ia tidak tahu sunah-sunah tersebut, sehingga tidak mengerjakannya sedikitpun. alhasil, tidak ada pahala yang diperolehnya.
Namun, bagi orang berilmu yang mengamalkannya bertambah tinggi derajatnya di sisi Allah meskipun hanya dalam perkara kecil seperti minum air. Sementara orang yang tidak berilmu tidak akan bertambah derajatnya sedikitpun.
Wallahu a’lam