MAN 2 Padang Terpilih Sebagai Lokasi Pertanian Masuk Sekolah (PMS) di Provinsi Sumatera Barat

Padang, — Dalam upaya meningkatkan minat generasi muda dalam bertani, Kementerian Pertanian RI tahun ini meluncurkan Program ‘Pertanian Masuk Sekolah’ disingkat PMS . Sasarannya adalah siswa SMA / SMK / MA yang dilaksanakan di 68 sekolah pada 34 provinsi dan 2 sekolah mewakili masing-masing Provinsi.

Pada program ini Sumatera Barat memilih 2 (dua) sekolah , yaitu: MAN 2 Kota Padang dan SMAN 1 Batang Anai Kab. Padang Pariaman. Merupakan model Pertanian Masuk Sekolah yang akan dicontoh oleh sekolah/Madrasah lain.

Dibawah pimpinan H.Akhri Meinhardi yang didampingi Kepala Kantor Tata Usaha Arisman,  MAN 2 Kota Padang terpilih sebagai lokasi karena memenuhi kriteria Pertanian Masuk Sekolah. Diantaranya karena Memiliki lahan / kebun sekolah minimal 500 meter persegi, terdapat sumber air untuk budidaya pertanian,pihak sekolah (guru dan siswa) proaktif dan bersemangat serta Mempunyai lahan untuk membangun rumah bibit minimal 15 meter persegi.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat Ir. Efendi, MP melaksanakan kegiatan Pertanian Masuk Sekolah (PMS) ini bekerjasama dengan BPTP Sumatera Barat, yang telah mengadakan sosialisasi dikedua lokasi secara paralel pada tanggal 11 Desember 2019 dengan narasumber, Zul Irfan dan Rifda Roswita. Hadir lebih dari 100 orang siswa/siswi dan guru MAN 2 Kota Padang mengikutinya.

Buskar sebagai penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa, selain sosialisasi dan edukasi, pada program PMS, MAN 2 Kota Padang diberi bantuan berupa benih/bibit, kebun bibit, demplot pertanian keluarga, sarana hidroponik, aquaponik, polybag, dan pengairan sederhana.

Produksi yang ditanam di MAN 2 Kota Padang yakni sayur-sayuran dan sudah beberapa kalinya panen sayuran tersebut. Hasil panen kita jual beli dengan guru dan pegawai MAN 2 Kota Padang.

Melalui kegiatan PMS ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan siswa tentang budidaya pertanian, menumbuhkan semangat siswa menjadi agripreneur, serta meningkatkan ketersediaan dan akses pangan. WM|Mira