Padang, humas — Kepala MAN 2 Padang, Akhri Meinhardi didampingi pembina OSIM, Betty Revita dan tim humas, Syahrul menghadiri Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar, Sabtu (28/01/2023) bertempat di sekretariat IJTI, Jln Juanda No. 15 Padang.
Diskusi publik yang mengangkat tema “Merawat Jurnalisme Positif Menghadapi Pemilu 2024” ini menghadirkan keynote speaker, Prof. Dr. Asrinaldi guru besar ilmu politik Unand, komisioner Bawaslu Sumbar, M. Khadafi, Komisioner KPU Sumbar, Iswayarni, ketua KPID Sumbar, Rahmat Sutrisno dan ketua KI Sumbar Noval Wiska.
Nampak juga hadir, Walikota Padang, Hendri Septa, Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, Bupati Pasaman, Benny Utama, ketua PWI Sumbar, Basril Basyar, beberapa praktisi dan puluhan wartawan media cetak maupun elektronik.
Kepala MAN 2 Kota Padang, Akhri Meinhardi mengaku bangga bisa berkumpul bersama beberapa kepala daerah, praktisi jurnalis, penyelenggara/pengawas pemilu serta tokoh insan pers Sumatera Barat dalam rangka ikut merawat jurnalisme yang bebas hoax menyongsong pemilu 2024.
“Ini merupakan kehormatan luar biasa bagi kita yang diundang khusus oleh IJTI Sumbar, kegiatan ini menambah wawasan kita bagaimana besar manfaat bergabung dengan jurnalis- jurnalis yang handal,” ujarnya.
Bagi dia, seorang jurnalis itu tidak perlu ditakuti, karena mereka bisa dijadikan sahabat, mitra kerja bahkan bisa diajak diskusi untuk pengembangan madrasah kedepannya.
“Contohnya prestasi siswa dan guru selama ini disebarkan kemasyarakat luas melalui tangan jurnalis , sehingga masyarakat banyak tahu sejauh mana perkembangan madrasah saat ini,” sambungnya lagi.
Dipandu Defri Mulyadi, ketua IJTI Sumbar, paparan diawali oleh Prof. Asrinaldi yang menyampaikan bahwa posisi jurnalis sangat strategis dalam membangun prefensi politik Indonesia. Menurutnya, posisi wartawan adalah pilar demokrasi yang sangat penting, tidak hanya di Indonesia tapi seluruh negara demokratis.
Asrinaldi berharap menjelang pemilu 2024, jurnalis agar mampu menjaga netralitasnya, setiap berita yang disajikan hendaknya berdasarkan data, fakta serta argumentasi yang mencerahkan, karena berdasarkan itu akan terbangun masyarakat yang cerdas dalam berpolitik.
“Posisi profesionalitas dan sikap idealisme harus dikedepankan, kalau ada yang menyampaikan info keliru, hoax, itu berbahaya untuk demokrasi. Kita berharap IJTI mengawal ini bersama sehingga pemilu 2024 menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” katanya.
Penulis berita/fhoto : ArulDp
Editor : WR